Pokdarwis Teluk Jor Dikukuhkan Untuk Mengembangkan Potensi Desa Wisata
Setelah sempat vakum, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Teluk Jor, yang terletak di Desa Jerowaru, akhirnya dikukuhkan. Langkah ini diambil untuk memastikan Pokdarwis tersebut mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Sebab, Teluk Jor tidak hanya dikenal sebagai "Kampung Lobster", tetapi juga memiliki berbagai potensi wisata lainnya, termasuk lokasi pembuatan terasi yang sudah terkenal.
Menurut Kepala Desa Jerowaru, Muhammad Nashruddin S.Kel.M.Si, pada hari Rabu (22/1/25), sebelumnya telah terbentuk Pokdarwis yang awalnya bernama Pokmaswas, dan kini diubah menjadi Pokdarwis Bale Mangrove yang masih aktif dalam pengembangan ekowisata mangrove.
Dengan pengukuhan ini, pemerintah desa berharap agar anggota Pokdarwis dapat segera membangun sinergi dengan berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk mencari sumber pendanaan yang memungkinkan adanya investasi di Teluk Jor, sehingga pembangunan di daerah tersebut tidak hanya bergantung pada bantuan dari pemerintah desa atau kabupaten.
“Kami menginginkan adanya kolaborasi dengan banyak pihak, baik itu NGO, BUMD, BUMN, dan lain-lain. Teluk Jor memiliki potensi luar biasa. Salah satu yang saat ini mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat adalah keberadaan keramba jaring apung di Sani, yang menghasilkan lobster. Oleh karena itu, Teluk Jor telah resmi ditetapkan sebagai 'Kampung Lobster',” tambahnya.
Potensi edukasi menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam pengembangan desa wisata ini. Dengan adanya keramba lobster, Teluk Jor bisa menjadi tempat edukasi bagi wisatawan. Anggota Pokdarwis bisa menawarkan kegiatan wisata yang memberikan pemahaman lebih tentang keberadaan keramba dan cara pengelolaannya.
“Dengan menjadi Kampung Lobster, Teluk Jor tidak hanya menawarkan potensi wisata ekowisata, tetapi juga kuliner khas lobster. Hal ini membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih luas antara ekowisata dan industri kuliner,” tutupnya.