Gubernur NTB Tinjau Keadaan SMKN 1 Labangka, Temukan Banyak Masalah
Dalam kunjungannya ke SMKN 1 Labangka, Kabupaten Sumbawa, Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal (LMI), merasa prihatin dengan kondisi fisik bangunan sekolah tersebut.
Selama inspeksi, LMI mengungkapkan bahwa banyak aspek di sekolah ini yang jauh dari standar yang seharusnya. Tembok ruang kelas yang mulai retak, bangunan yang tidak memenuhi kriteria keselamatan, serta instalasi listrik yang belum selesai menjadi perhatian utama.
Yang lebih mengkhawatirkan, fasilitas praktik di sekolah ini juga dianggap tidak memadai. LMI menyoroti bahwa banyak peralatan yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan siswa, bahkan ada beberapa ruang praktik yang tidak bisa dimanfaatkan karena masalah instalasi listrik.
"Alat-alat yang dibeli banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan praktik siswa. Ditambah lagi, karena instalasi listrik yang belum selesai, ruang praktik tidak bisa digunakan," ungkap LMI pada Selasa (21/1).
Kepala sekolah setempat mengungkapkan bahwa pihaknya merasa kurang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa yang berlangsung, yang menurutnya menjadi salah satu faktor ketidaksesuaian fasilitas yang ada.
Menanggapi hal ini, LMI mengingatkan bahwa seharusnya sekolah dilibatkan sejak awal dalam proses perencanaan, karena mereka lebih mengetahui kebutuhan yang sebenarnya.
"Sekolah harus terlibat sejak awal. Mereka yang tahu persis apa yang dibutuhkan oleh siswa. Kalau tidak, hasilnya akan seperti ini—fasilitas yang tidak efektif dan tidak berguna," tegas LMI.
Sebagai langkah konkret, LMI berkomitmen untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek pembangunan SMKN 1 Labangka. Audit ini tidak hanya mencakup kondisi bangunan, tetapi juga mencakup seluruh aspek, mulai dari perencanaan anggaran hingga pelaksanaan proyek.
"Audit ini akan mencakup seluruh proses. Kami akan menilai tidak hanya peralatan dan bangunan, tetapi juga bagaimana perencanaan dan pelaksanaannya," jelas LMI.
Lebih lanjut, LMI menegaskan bahwa audit ini akan menjadi bagian dari upaya untuk mencegah terulangnya masalah serupa di sekolah-sekolah lain di NTB. Ia mengingatkan pentingnya transparansi dan perencanaan yang matang dalam setiap proyek pembangunan pendidikan.